Pada
tahun 2011 M. (1432 H.) ini, DKM-Al Amin menjadi koordinator dari 6 DKM
yang dinamakan dengan “Panitia Bersama”
yang ada di lingkungan Pondok Sukmajaya Permai dan sekitarnya yang
kegiatan utamanya adalah menyelenggarakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha
secara bersama-sama. Setelah melaksanakan sholat Idul Fitri 1432 H. pada 30
Agustus 2011 lalu (dengan khotib Prof. Dr. Achmad Mubarok), maka pada 6
November 2011 ini, DKM Al-Amin kembali melaksanakan kegiatan yaitu shalat Idul
Adha 1432 H. di lingkungan Pondok Sukmajaya Permai dan sekitarnya.
Bertindak sebagai imam adalah dari
panitia sendiri, yaitu Jujun S, dan bertindak sebagai khotib adalah Bp.
Brigjen. Pol. Dr. H. Anton Tabah. Kesan yang disampaikan beliau kepada kami
setelah selesai acara adalah “Saya terharu, ingin menangis, tetapi saya
berusaha menahannya. Kenapa ?, karena sejauh saya memandang, tidak satupun
jamaah yang berdiri meninggalkan tempat sholatnya hingga saya selesai
berkhutbah.” Masya Allah, memang demikian kenyataannya, dan mungkin baru kali
ini terjadi yang saya alami selama saya mengikuti kegiatan shalat ‘Ied di
mana-mana.
|
SekPel: Dr. Bambang Wahyudi |
|
Khotib: Brigjen. Pol. Dr. H. Anton Tabah |
Beberapa komentar yang saya dapatkan
dari para jamaah memang menyatakan hal senada. “Ini baru khotib, bagus, salut
juga bagi panitianya !.” Padahal sebelumnya, banyak yang mempertanyakan, kenapa
khotibnya seorang polisi ?. Namun akhirnya pertanyaan itu ditepis dengan
kenyataan di lapangan, dan dari isi khutbah itu sendiri yang meyatakan bahwa
sebagai (profesi) apapun kita, mempelajari ilmu agama adalah fardhu ‘ain (wajib
perorangan). Jadi mempelajari ilmu agama bukan hanya dilakukan untuk para
(profesi) pendakwah saja, melainkan bagi setiap diri yang tidak akan ada
habisnya (pengetahuan itu digali) hingga ia meninggal dunia.
Hari iru memang menjadi hari yang
indah, selain dari khotib yang diterima masyarakat, suasana alam juga sangat
mendukung. Meski seakan ingin turun hujan, tetapi pada kenyataannya, jstru
mendung itu memayungi jamaah dari sinar matahari, suasana menjadi sejuk dengan
angin semilir yang sepoi-sepoi. Alhamdulillah.
*****
|
Penasihat, Koord. Umum Pelaksana & Koord. Lapangan |
Sebelumnya, persiapan pelaksanaan
shalat Idul Adha 1432 H. dilaksanakan seperti ketika ingin melaksanakan shalat
Idul Fitri 1432 H. Bedanya, dulu harus membentuk tim yang beranggotakan sekitar
70 orang yang direkrut dari masing-masing jamaah di DKM masing-masing. Namun
hal itu tidak perlu dilakukan lagi karena kepanitiaan tersebut berlanjut, dan
sudah dapat diduga siapa saja yang konsern dan konsisten ingin bekerja
(beramal) di dalam kegiatan ini, dari 70 orang itu, paling hanya 20 saja yang
konsisiten aktif.
|
Baliho sponsor di jalan Tole Iskandar: BNI Syariah |
|
Khotib di tengah para polisi yang bertugas hari itu |
Pada kenyataannya, persiapan
pelaksanaan Idul Adha dilakukan dengan (1) Mencari dan menentukan khotib dan
(2) Mencari sumbangan dana. Keduanya dilakukan oleh Bp. Saptono Hadi. Akhirnya
beliau memastikan, (1) Khotib adalah Bp. Brigjen. Pol. Dr. H. Anton Tabah,
seorang staf ahli Kapolri, dan (2) Bantuan dana diperoleh dari Bank BNI Syariah
dan Yayasan Pendidikan Rachmaniah, melalui Ketua RW.03, Bp. Dr. Bambang
Wahyudi.
|
Spanduk sponsor di pemukiman warga: BNI Syariah |
Kegiatan selanjutnya adalah
pengecatan ulang dan penambahan beberapa garis shaf baru. Hal ini dilakukan
karena garis-garis shaf untuk Idul Fitri 1432 H. lalu, banyak yang mulai pudar,
dan diperkirakan jumlah jamaah Idul Adha 1432 H. lebih banyak dibanding jamaah
shalat Idul Fitri (karena pada Idul Fitri, banyak warga yang pulang kampung).
Pengecatan dilakukan di malam hari, pada malam libur (malam Minggu). Karena
malam Minggu terakhir merupakan malam takbiran, maka dilakukan malam Minggu sebelumnya
(malam H – seminggu) yaitu pada 29 Oktober 2011. Jika dilakukan malam takbiran
ditakutkan akan turun hujan sehingga bisa batal. Teknik pengecatan yang dilakukan
adalah pembuatan lubang untuk pengarah
kuas agar tarikannya kurus dan dengan lebar garis yang sama selalu. Pembuatan
lubang tersebut dilakukan dengan memotong-motong tripleks dengan lebar
masing-masing potongan 10 cm. Lalu, setiap dua batang tripleks, disambung
dengan potongan tripleks lain agar membuat jarak (lubang) 10 cm.
|
Sebagian jamaah di posisi terdepan |
Kegiatan selanjutnya lebih banyak
ditujukan kepada Sekretaris, yaitu pembuatan surat-surat yang berkaitan dengan
kepentingan-kepentingan pihak yang bersangkutan, seperti: (1) untuk seluruh
warga, dengan pembuatan brosur yang disampaikan ke ruah-rumah, (2) untuk seluruh organisasi kemasyarakatan di
lingkungan, seperti RT, RW (3) untuk khotib, dan (4) untuk Polres dan Polsek.
Selain itu juga dilakukan pembuatan spanduk dan baliho, baik untuk internal,
maupun dengan logo sponsor, pembuatan balioho (3 x 4 meter2) berlogo
sponsor, dan pembuatan Tanda Panitia.
|
Sebelum khutbah: di Baitul Jamaah |
Kegiatan di malam hari H adalah: (a)
pembuatan dekorasi di panggung yang dikerjakan oleh Bp. Suyono dan Bp. Yana
dari Blok D, (b) menyisir lapangan tempat sholat untuk membersihkan dari
hal-hal yang najis, seperti adanya bangkai tikus, atau berbagai kotoran lain,
(c) menyiapkan teks untuk sambutan, dan sebagainya. Ketika hari H., Panitia seluruhnya berada di lapangan untuk
mengatur shaf, membuat dokumentasi, dan menarik infaq dari para jamaah. Acara ditutup dengan kegiatan ramah-tamah
dengan khotib di masjid Al-Amin.
Demikian
laporan singkat ini, bila ada kekurangan-kekurangan selama pelaksanaan shalat
Idul Fitri 1432 H., dan Idul Adha 1432 H., yang dikoordinir oleh DKM Al-Amin
kami mengucapkan mohon maaf, dan untuk pihak-pihak yang turut membantu
kesuksesan kegiatan, kami ucapkan terima kasih, semoga Allah SWT membalasnya
dengan berlipat-ganda. Untuk tahun berikutnya, tongkat koordinasi akan dipegang
oleh DKM Al-Muttaqin.