Selasa, 30 Agustus 2011

Isi Khutbah Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA

Berikut isi teks khutbah Bapak Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA yang disampaikan pada khutbah shalat Idul Fitri 1432 H. di lingkungan perumahan Pondok Sukmajaya Permai, Depok. Khutbah yang ditulis di sini merupakan teks khutbah yang menggunakan huruf Latinnya saja.

Idul Fitri : Meluruskan Kembali Fitrah Kehidupan
Teks Chutbah `Id al Fitri 1432 H/2011 M
Oleh : Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA
Di Sukmajaya Depok

Kaum muslimin yang berbahagia

   Pada hari ini kaum muslimin di seluruh dunia  sedang menghadapkan wajahnya ke arah yang sama dan mengumandangkan takbir, tasbih dan tahmid yang sama, ada yang di masjid, ada yang di lapangan dan di tempat-tempat lain. Semuanya mengumandangkan tahlil, takbir dan tasbih, mengagungkan dan mensucikan asma Alloh s.w.t. Kita semua sedang merayakan hari raya Idul Fitri, satu hari yang dinisbahkan dengan ungkapan syukur setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Idul Fitri juga dinisbahkan sebagai hari dimana orang yang telah berpuasa, mencapai tingkat keadaan terampuni;  kembali kepada fitrahnya sebagai insan, `id ila al fitrah..

1. Fitrah Manusia
Allohu Akbar 3x
Kaum muslimin yang berbahagia

      Manusia adalah satu-satunya mahkluk yang bisa menjadi subyek dan obyek sekaligus. Ia bisa merenungkan tentang diri sendiri, mengukur diri sendiri dan menyalahkan diri sendiri. Kenapa ? karena sesuai dengan firman Allah dalam al Qur’an, manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk psikologis yang sempurnya (laqad kholaqna al insana fi ahsani taqwim). Manusia memiliki kapasitas-kapasitas yang memungkinkannya mencapai derajat tinggi sebagai makhluk yang bermartabat, jika ia memelihara martabatnya sebagai makhluk yang mulia. Tetapi manusia juga bisa terjerembab ke lembah kenistaan yang sangat nista, jika ia menyimpang dari fitrahnya sebagai makhluk yang mulia, ( tsumma rodadnahu asfala safilin)

     Fitrah adalah keadaan semula jadi manusia, yang merupakan desain kapasitas . Menurut fitrahnya, pada dasarnya manusia adalah baik, oleh karena itu jika manusia melakukan kebaikan, ia dapat melakukannya dengan mudah (laha ma kasabat). Sebaliknya jika manusia memilih melakukan kejahatan, maka ia harus bersusah payah berperang dulu melawan nuraninya, karena kejahatan itu bertentangan dengan bisikan hati nuraninya (wa`alaiha ma iktasabat). Jika Rasul bersabda bahwa semua bayi lahir dalam keadaan fitrah, (kullu mauludin yuladu `ala al fitrah) maknanya bahwa indicator fitrah manusia dapat dilihat ketika ia masih bayi. Meski bayi yang baru dilahirkan dalam keadaan basah oleh cairan dan menangis, tetapi ia tetap menarik, ibu nya tersenyum, ayahnya tersenyum lebar, kakek neneknya juga menyambut dengan riang gembira. Bahkan ketika sang bayi digendong kemudian pipis, ia dikatakan wah…bayinya sudah pintar, sudah bisa pipis. Pipis pun dipandang prestasi. Jadi pada dasarnya, manusia adalah mahkluk yang jujur, simpatik dan memancing kasih sayang.
       Hanya saja, bersamaan dengan pertambahan umur,  pertambahan kepandaian dan pertambahan karir, manusia sering menyimpang dari fitrahnya. Anak usia kelas enam SD sudah bisa berbohong, ketika remaja sudah bisa tawuran dan ketika dewasa kenakalannya meningkat dan bahkan bisa menjadi jahat. Lebih dahsyat lagi adalah kenakalan yang dilakukan orang tua, kenakalan orang yang sudah mencapai jabatan yang tinggi atau bisnis yang besar.  Jadi kejahatan adalah penyimpangan dari fitrah manusia. Jika masyarakat dari suatu negeri banyak melakukan penyimpangan dari fitrahnya, misalnya korupsi, merusak, anarkis dan sadis, maka negeri itu pasti tidak nyaman untuk ditinggali. Tetapi jika masyarakatnya memelihara fitrahnya sebagai makhluk yang bermartabat, jujur, simpatik dan penuh kasih sayang, maka negeri itu pasti indah serasa surga.

2. Pilar-Pilar Negeri Bermartabat
Allohu akbar 3x
Kaum muslimin yang berbahagia

       Negeri kita Indonesia, dibangun oleh para pendiri negeri ini dengan semangat luhur yang disertai keyakinan kepada Tuhan, sehingga dalam pembukaan UUD 45 disebutkan; Atas berkat Rahmat Alloh  disertai keinginan luhur, bangsa ini mencapai kemerdekaannya. 66 tahun sudah negeri ini berdiri, presiden sudah silih berganti,  orde juga sudah sering berganti.  Jatuh bangun dan pasang surut sejarah telah kita alami, dan sekarang kita sedang berusaha keluar dari krisis yang menimpa bangsa ini.

        Dari perjalanan sejarah selama 66  tahun ini dapat kita tarik pelajaran, bahwa krisis yang menimpa negeri ini antara lain disebaban karena ketidak-konsistenan kita, terutama para pemimpin negeri ini terhadap cita-cita kemerdekaan. Tuhan telah memberikan kepada bangsa Indonesia alam yang sangat kaya dan indah. Tetapi kita warga bangsa yang belum bisa mengelola negeri ini dengan benar sehingga kekayaan dan keindahan itu dapat kita rasakan hingga ke generasi mendatang. Negeri ini akan menjadi surga atau neraka, sangat bergantung kepada kita sebagai warganya.

     Menurut hadis Nabi, suatu negeri  dapat dijadikan sebuah taman yang indah, jika disangga oleh enam pilar;

Addunya bustan, tuzuyyinat bi khomsati asyyaa;bi `ilmil `ulama, wa `adlil umara, wa amanatit tujjar, wa sakhawatil aghniya, wad a`watil masakin, wa nashihatil muhtarifin

 
Artinya; Dunia adalah taman, jika ia dihiasi oleh lima/enam hal;  (1) oleh ilmunya ulama (2) adilnya umara, (3) kejujuran pengusaha,(4) kontribusi orang kaya (5) doanya orang msikin dan (6) disiplin para pekerja.


      a. Pilar 1; ilmunya ulama


Yang dimaksud ilmunya ulama sebagai pilar negeri adalah konsep yang ilmiah. Konstitusi, UUD, Peraturan yang dibuat di negeri ini haruslah ilmiah, logis, masuk akal dan dapat diuji oleh kritik. Jika konsepnya benar atau ilmiah, maka jalannya negeri ini akan menuju ke arah yang benar.

  1. Pilar 2; keadilan Umara

 Sebaik apapun konsep, jika pelaksanaannya tidak konsisten maka, keilmiahan Undang-undang dan peraturan menjadi tak berdaya guna. Nah yang bertugas menegakkan konstitusi dan peraturan adalah penguasa, atau pemerintah atau umara menurut bahasa agama. Adil artinya menempatkan sesuatu pada tempatnya. Jika Pemerintah mampu menempatkan segala sesuatu pada tempatnya sesuai dengan konsepnya yang benar, maka tatanan kehidupan masyarakat akan tertib dan bermartabat. Karena menegakkan keadilan itu bukan pekerjaan mudah, maka pemegang kekuasaan (umara) haruslah orang kuat. Karena kekuasaan sering menggoda, maka diperlukan adanya system pengawasan, baik oleh aturan maupun oleh masyarakat, sehingga peluang menyimpang dari prinsip keadilan tidak mudah terbuka.

        c. Pilar ketiga; Kejujuran Pedagang

        Pedagang adalah mereka yang berjasa mendekatkan konsumen dari kebutuhannya, dan untuk itu mereka boleh mengambil untung yang wajar. Pedagang yang jujur akan menumbuhkan rasa aman (trust) masyarakat, sebaliknya kecurangan pedagang menjadikan hati masyarakat was-was. Pedagang yang jujur akan menjadi pilar masyarakat yang bermartabat, sebaliknya pengusaha yang curang bisa membuat suatu bangsa mengalami krisis atau bahkan kebangkrutan. Rasululloh sangat mengapreasi pedagang yang jujur (attajir as shaduq) sehingga beliau mengatakan bahwa pedagang yang jujur kelak akan duduk di sisi Nabi di sorga.

  1. Pilar ke empat; kedermawanan orang kaya

        Tidak semua orang bisa menjadi kaya, oleh karena itu sudah selayaknya orang kaya  memperoleh penghormatan dari masyarakat. Kata Nabi, kedermawanan orang kaya akan menjadi pilar dari masyarakat atau bangsa yang bermartabat. Oleh karena itu orang kaya tidak perlu dimusuhi. Kuncinya ialah bahwa orang kaya harus memiliki pemihakan kepada masyarakat luas’ Al Qur’an menyebutkan bahwa didalam harta si kaya ada hak-hak orang lain yang membutuhkan (wafi amwalihim haqqun lissa ili wal mahrum) dan dalam hal ini Umaro bisa melakukan regulasi agar kelompok orang kaya di samping memperoleh penghargaan juga diatur agar kontribusi sosialnya lancar dan tepat guna.

  1. Pilar ke lima; doanya orang miskin
       Pada masyarakat di mana orang kaya berpihak kepada orang miskin, maka orang miskin akan mendoakan dan membela orang kaya. Oleh karena itu kedermawanan orang kaya akan berperan dalam membangun harmoni social sekaligus menghilangkan kecemburuan sosial,

  1. Pilar ke enam; disiplin para pekerja

    Pekerja atau buruh adalah mereka yang menggantungkan hidupnya pada pekerjaannya, karena modalnya hanya tenaga dan keahlian. Dalam tatanan masyarakat modern, kaum pekerja bisa menjadi kekuatan politik, bahkan bisa mendirikan sebuah partai yang disebut partai buruh. Hubungan harmonis antara majikan dan pekerja adalah pada pemberian upah yang memadai. Dalam hal ini, umaro bisa menjadi jembatan dalam membangun hubungan harmoni antara majikan dan pekerja. Jika masyarakat pekerja disiplin dalam pekerjaannya, maka pelayanan public akan lancar,  kehidupan sosial akan harmoni. Ekploitasi kepada kaum pekerja dalam waktu lama akan bisa menjadi bom waktu yang cepat atau lambat akan meledak, melahirkan anarki.

3. Prasyarat datangnya berkah

Allohu Akbar 3x
      Kaum muslimin yang berbahagia

     Selama krisis menerpa negeri ini, kita merasakan adanya kegersangan, adanya keanehan dan adanya ketidakpastian. Sungguh aneh, di negeri yang amat subur, kok  banyak yang  miskin. Di negeri yang mayoritas penduduknya beragama kok banyak korupsi dan perilaku anarkis. Hutan yang mestinya memberi kesejukan, justru gundul dan terbakar, dan bukan udara segar yang kita terima tetapi kabut asap. Penduduk besar yang mestinya menjadi potensi SDM, justru menjadi beban. Kita suka impor barang kemewahan dari luar negeri, tapi yang  kita ekspor ke luar negeri hanya tenaga kerja kasar dan babu yang upahnya rendah.

        Itu semuanya berkaitan dengan hilangnya keberkahan dari negeri ini.  Berkah adalah daya guna nikmat secara optimal. Ada negeri yang tidak memiliki sumber daya alam, tetapi rakyatnya makmur. Kita kaya dengan sumberdaya alam, tetapi kita miskin. Kenapa ? ya karena daya guna nikmat sumberdaya alam tidak optimal, atau tidak berkah. Kenapa keberkahan bisa hilang ? menurut al Qur’an, berkah itu harus didukung oleh infrastruktur.


 Artinya : seandainya penduduk suatu negeri perilakunya mencerminkan iman dan taqwa, niscaya  Aku buka pintu berkah, baik dari langit maupun dari dalam bumi. Sayang mereka mendustakakan Ku, maka Aku timpakan kepada mereka hukuman sesuai dengan apa yang mereka perbuat.(surat al ~A`raf 96)

       Berkah dari langit, bisa berupa hujan dan kehangatan matahri dan udara yang sehat. Berkah dari bumi bisa air, minyak, emas, batu bara, gas dan juga tumbuh-tumbuhan. Seandainya itu semua menjadi berkah, maka kemakmuranlah yang akan dinikmati. Sebaliknya jika keberkahan ditarik oleh Tuhan, maka hujan menjadi bencana banjir, hutan menjadi  perusak ekosistem, gas menjadi lumpur seperti yang sedang dialami oleh saudara-saudara kita di Sidoarjo. Energi gas yang melimpah malah dijual dengan sangat murah seperti yang diramaikan dengan kasus gas Tangguh, Kenapa begitu ? karena perilaku kita tidak mencerminkan iman dan takwa.

Wujud iman dan takwa dalam tatanan kehidupan sosial adalah bersih, jujur, disiplin, adil, tertib, sederhana dan rendah hati. Hidup kotor dan glamourisme akan mendatangkan penyakit, Ketidak-jujuran akan menimbulkan ketimpangan, ketidak-adilan akan melahirkan anarki, dan kesombongan dan glamourisme akan menjerumuskan kita pada kemubaziran.

Allohu akbar 3x
Kaum muslimin yang berbahagia

Meski bangsa masih menghadapi  berbagai kesulitan, kita tidak boleh berputus asa, karena sebagai ummat yang beragama, kita yakin akan pertolongan Alloh swt. Selagi kita bersungguh-sungguh berusaha dan bermohon kepada Nya, niscaya Alloh akan mengabulkan doa kita. Belajar kepada semangat Romadlan di mana dulu pada bulan Romadlan pula proklamasi kemerdekaan negeri kita dikumandangkan, maka marilah dengan semangat Ramadan dan semangat Idul Fitri, kita berusaha membangun kembali negeri ini, mari kita bangkit kembali dari keterpurukan yang menimpa negeri kita. Jangan kita takut kepada kesulitan, karena Tuhan menjanjikan kepada kita, jika perilaku kita mencerminkan iman dan takwa, maka kata Alloh, dibalik kesulitan ada kemudahan, (inna ma`al `usri yusra).  Mari kita atasi satu persatu problem kita, karena seperti yang dikatakan oleh filsafat Cina, bahwa tidak akan ada angka seribu jika tidak ada yang memulai dengan menulis angka satu.

Memang, menyerukan gagasan-gagasan mulia pada era global sekarang seperti orang menebar benih di musim kemarau, tidak mau tumbuh. Tetapi jika kita tidak mau menebar juga, nanti ketika musim hujan yang tumbuh hanya alang-alang. Oleh karena itu mari jangan bosan untuk terus menerus menyerukan kebenaran meski tidak laku, karena hukum mengajarkan bahwa tidak ada gelap yang selamanya. Pada saatnya nanti suara kebenaran akan menjadi rujukan utama.

Akhirnya, marilah kita berdoa kepada Alloh s.w.t. berdoa untuk kita, untuk keluarga kita, untuk negeri kita dan juga untuk saudara-saudara kita di belahan bumi yang lain, di Afganistan, di Irak, di Palestina, kiranya Alloh menurunkan berkahNya kepada kita semua

Wahai Tuhan yang berkuasa memudahkan semua kesulitan,
wahai  Tuhan yangberkuasa mengumpulkan segala  yang berpisah,
wahai Tuhan yang menjadi sahabat bagi  setiap orang yang kesepian,
Wahai  Tuhan yangberkuasa  mencukupi kebutuhan bagi setiap orang yang kekurangan,
wahai Tuhan, Pemberi  kekuatan  kepada si  lemah,
wahai Tuhan yang memberikan rasa aman bagi setiap orang yang dilanda ketakutan,
Berilah kemudahan pada kami 
atas segala kesulitan-kesulitan kami,
karena menghilangkan kesulitan itu mudah saja bagi Mu ya Allah.

Ya Alloh ya Tuhan kami,
Tunjukkanlah kepada kami bangsa Indonesia, rakyatnya dan pemimpinnya,
Pada jalan Mu yang lurus, jalan yang telah dicontohkan oleh para Nabi, syuhada dan salihin,
Bukan jalan dari orang-orang yang Engkau murkai
Dan bukan jalan dari orang-orang yang tersesat

Ya Alloh ya Tuhan kami,
Perlihatkan kepada kami bangsa Indonesia, yang benar ya Alloh nampakkan sebagai kebenaran, dan berilah kekuatan kepada kami untuk senantiasa mengikutinya.
Perlihatkan pula kepada kami ya Allah, yang salah nampakkan sebagai kesalahan, dan berilah kekuatan kepada kami untuk senantiasa menjauhinya.

Ya Alloh ya Tuhan kami, kami menyadari selama ini kami banyak melakukan kesalahan dan kekeliruan,
Tetapi ya Allah, jangan Engkau hukum kami
Jangan pula kau timpakan beban berat seperti yang pernah Engkau timpakan kepada bangsa-bangsa sebelum kami,
Dan jangan pula Engkau bebankan kepada kami, beban berat yang kami tidak sanggup untuk menanggungnya.


Senin, 29 Agustus 2011

Selamat Idul Fitri 1432 H.

Berdasarkan pengumuman Menteri Agama Republik Indonesia melalui media masa, baik televisi maupun radio, pemerintah menetapkan bahwa 1 Syawal 1432 H. jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011. Untuk itu, kami selaku Panitia Bersama Sholat Idul Fitri 1432 H. mengucapkan kepada seluruh jamaah di 6 DKM di lingkungan perumahan Pondok Sukmajaya Permai dan sekitarnya:

                                                  SELAMAT IDUL FITRI 1432 H.
                                      MOHON MAAF LAHIR dan BATIN

Semoga Allah SWT. meridhoi kita dan memasukkan kita ke golongan orang-orang yang bertaqwa.

Dengan ini kembali kami mengajak Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari kaum muslimin untuk menghadiri sholat Idul Fitri 1432 H. di perumahan Pondok Sukmajaya Permai pada tanggal tersebut di atas, mulai dari Gapura hingga jalan utama menuju Posko RW.03. Bertindak selaku khotib adalah:

                                                  Bp. Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA
                                               Guru Besar Psikologi Islam dan Pengasuh Mubarok Institute

Rangkaian kegiatan sholat Idul Fitri tersebut akan dimulai Pk. 06.00 hingga Pk. 08.00 WIB. Kami juga berharap, sudilah kiranya jamaah membawa uang untuk infaq dalam mempercepat pembangunan masjid Al-Amin yang berada di Pondok Sukmajaya Permai Blok D, RT.09/03 Depok. Semoga infaq yang Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari berikan untuk pembangunan masjid akan Allah balas dengan membangunkan rumah mewah di surgaNya. Aamiin.

Sebelum kegiatan sholat Idul Fitri 1432 H., malam hari sebelumnya (Selasa malam) akan dilaksanakan malam takbir, baik secara tetap (statis) di panggung dekat Gapura maupun keliling komplek perumahan (berkumpul di Masjid Al-Muttaqin ba'da sholat Isya). Bagi kaum muslimin yang ingin bergabung dipersilakan, bagi yang tidak, tetap dipersilakan mengumandangkan takbir sendiri-sendiri, baik terucap maupun dalam hati.
 

Sabtu, 27 Agustus 2011

Pembuatan Garis Shaf

Pada Sabtu, 27 Agustus 2011 mulai Pk. 22.00 hingga Minggu, 28 Agustus 2011 Pk. 01.20 telah dilaksanakan pembuatan shaf dengan cara mengecat secara manual mulai dari gapura hingga mendekati Posko RW.03. Cat yang digunakan adalah cat pemberian Bp. H. Suryadi dari masjid Al Muttaqin sebanyak 6 kaleng @ 2,5 liter.

Adapun teknik pembuatan garisnya dilakukan sebagai berikut:

1. Dibuat pedoman awal tentang arah kiblat oleh Bp. Suripto, kemudian dibuat garis lurus menggunakan tali rafia dari ujung yang satu ke ujung lainnya;
2. Diletakkan triplek yang telah digergaji sedemikian rupa sehingga terdapat lubang garis di tengahnya selebar 5 cm; penggergajian dilakukan oleh Bp. Marsono, Bp. Yahya, Bp. Joko, Bp. H. Heri dan lain-lain yang dilakukan beberapa hari sebelumnya. Ada sekitar 10 set triplek tersebut;
3. Lubang dari triplek tersebut kemudian dicat.

Agar lebih cepat, maka dilakukan pembagian tugas, yaitu: (1) pematok tali rafia dari satu ujung ke ujung lain; (2) peletak triplek, dan (3) pengecat. Patokan dibuat sebanyak dua shaf, sehingga ketika satu shaf sedang dicat maka shaf lain sudah siap diletakkan triplek, demikian seterusnya.

Dalam kesempatan itu hadir Koordinator Umum Pelaksana, Bp. H. Masduqi Ikhsan dan Sekretaris Bp. Bambang Wahyudi yang keduanya ikut ambil bagian dalam proses pengecatan. Hadir pula, penasihat, Bp. Herman Basiman Sutan Mudo.

Jika diamati, maka peserta terbanyak dari mushola Nur-Rahman, mereka adalah: (1) Drs. H. Bambang Susilo, MSi, selaku Ketua DKM (2) H. Syarnubi, SE.Ak, selaku Bendahara DKM (3) Miskar Jaenudin, SE., (4). Maulana, ST., (5). Ir. H. Heri Susilo, (6) Said, (7) Dr. Bambang Wahyudi, (8)Syamsul, ST., (9) Herman Basiman Sutan Mudo, MA., (10). Syahruddin.

Panitia lain yang tampak seperti (1) Bp. Dradjat, SE., MM, (2) Bp. Yahya, (3) Bp. Joko, (4) Bp. Helmy, (5) Bp. Marsono, (6) Bp. Anwar Yudiono, (7) Bp. Abd. Qodir, (8) Bp. Hendri Sarosa, (9) Bp. Suryadi Al-Amin (10) Bp. Suripto, dan lain-lain.

Di luar panitia, ada pula jamaah yang dengan sukarela membantu proses pembuatan garis-garis shaf, antara lain Bp. Slamet Subur (Ketua RT.01/03), Penjual jamu, beberapa pengemudi becak, dan lain-lain.

Hambatan dalam pengerjaan tersebut dapat dikatakan tidak ada, hanya masih banyaknya kendaraan yang lalu lalang membuat garis-garis yang masih basah terlindas.

Dalam perbincangannya Bp. H. Masduki Ikhsan berkata: "Inilah yang disebut dengan persatuan umat, ukhuwah Islamiyah, semua saling membantu dalam bekerja sama, tidak ada yang merasa lebih tinggi dari yang lainnya dan tidak ada yang merasa lebih rendah rendah"
Pak Slamet sedang membantu membersihkan lapangan
Alat-alat kerja selanjutnya disimpan di Mushola Baitul Jamaah untuk melakukan hal yang sama pada saat pelaksanaan shalat Idul Adha 1432 H.

Mushola Baitul Jamaah selama ini dijadikan basis untuk beberapa pertemuan akhir menjelang hari H karena memang posisinya yang berada di dekat Gapura, pusat pelaksanaan shalat Idul Fitri 1432 H.

Mau lihat foto-foto persiapan ? klik di sini !

 

Rabu, 24 Agustus 2011

Aksi Lapangan

Pada Sabtu malam Minggu ini (27/8), Panitia akan bersama-sama 'terjun' ke lapangan. Panitia akan melakukan pembuatan garis-garis shaf yang dimulai pada sekitar Pk. 21.00 di kawasan kios timur. Adapun yang sudah dikerjakan sebelumnya (23/8) adalah pemasangan spanduk dan baliho. Baliho tersebut berukuran panjang 4 meter dan lebar 3 meter.
 
Baliho 3 x 4 meter persegi
Baliho diletakkan di sisi timur di luar gapura (di dekat tukang tanaman/ taman).

Selain baliho, dipasang pula dua spanduk, Satu spanduk dipasang di dekat gapura, dan satu lagi di dekat kantor Kelurahan Sukmajaya. Sponsor utama kegiatan ini diberikan oleh Bank Syariah Mandiri (BSM).

Barikut ini contoh baliho, spanduk, dan Tanda Panitia (name tag).

Telah dipasang pula enam umbul-umbul berlogo BSM di sisi kiri dan kanan jalan masuk perumahan (sebelum gapura). Empat umbul-umbul lagi nanti dipasang di sisi-sisi panggung atau mimbar khutbah. Begitu juga satu baliho 3 X 4 meter persegi akan dipasang lagi sebagai latar belakang (background) panggung atau mimbar khutbah.

Pada Jumat dini hari (26/08), spanduk eksternal (berlogo sponsor) mulai dipasang. Spanduk pertama diletakkan di jalan utama perumahan Pondok Sukmajaya Permai, di dekat Posko RW.03. Jadi di sepanjang jalan utama (1700 meter) ada 3 spanduk.
Spanduk 1 x 5 meter persegi
Spanduk kedua diletakkan di ruas jalan Tole Iskandar di seberang gerbang perumahan Bella Casa.  Spanduk ketiga diletakkan di ruas jalan Tole Iskandar di seberang pintu gerbang perumahan Griya Lembah Depok. Spanduk keempat dipasang di pertigaan Polsek Sukmajaya, dan spanduk kelima dipasang di ruas jalan Tole Iskandar yang menuju ke perumahan warga RW.04.
Spanduk I: Jalan Utama PSP-Depok

Sedangkan 10 umbul-umbul berlogo sponsor telah dipasang seluruhnya. 3 umbul-umbul berada di sisi kiri luar gerbang perumahan (di tepi jalan Tole Iskandar), 3 umbul-umbul berada di sisi kanan luar gerbang perumahan, dan 4 umbul-umbul dipasang di sisi kiri dalam gerbang perumahan yang nantinya di sebelahnya akan didirikan mimbar atau panggung tempat Khotib menyampaikan khutbahnya.

Adapun baliho sponsor akan dipasang pada Minggu, 28 Agustus 2010 bersamaan dengan didirikannya panggung/ mimbar. Baliho tersebut akan dijadikan latar belakang mimbar tersebut.
Spanduk II: Seberang Bella Casa


Spanduk III: Seberang Griya Lembah Depok
Spanduk IV: Pertigaan Polsek Sukmajaya


Foto-foto persiapan lainnya bisa dilihat (juga diunduh) di sini.









Spanduk V: di ruas jalan Tole Iskandar menuju RW.04
3 umbul-umbul  BSM:di sisi kiri gerbang luar PSP (Jl. Tole Iskandar)











3 umbul-umbul BSM di sisi kanan gerbang luar PSP (Jl. tole Iskandar)










4 umbul-umbul BSM: di sisi kiri gerbang dalam PSP

 

Sabtu, 20 Agustus 2011

Resume Pertemuan II Panitia

 RESUME PERTEMUAN II, SABTU 20 AGUSTUS 2011

1. Waktu Pertemuan dan Kehadiran Peserta

Pertemuan diadakan di Masjid Al-Amin pada 20 Agustus 2011, dibuka oleh Koordinator Umum, Bp. H. Masduqi Ikhsan mulai Pk. 21.40. Pertemuan dipimpin oleh Bp. Anwar Yudiono (Koorinator Lapangan)  hingga sekitar Pk. 23.30 WIB. Pertemuan dihadiri 25 orang Peserta yang mewakili 5 DKM. Satu DKM tidak mengirim perwakilannya yaitu DKM Al-Fatah.

Anwar Yudiono, Koord. Lapangan
2. Materi yang Dibahas

Pembahasan diarahkan langsung ke pemantaban persiapan masing-masing divisi untuk pelaksanaan persiapan hingga hari H Idul Fitri 1432 H. Berikut inti hasil pertemuan tersebut:

2.a. Divisi Persiapan Lapangan
Koordinator ditetapkan: Bp. Miskar Junaidi (Mushola Nur-Rahman)

Pada pokoknya, semua panitia bergerak bersama-sama untuk mempersiapkan lapangan tempat shalat Ied. Setiap anggota divisi ini membawa perlengkapan masing-masing berupa: (1) sapu lidi, (2) kuas dengan lebar 5 cm, (3) wadah cat. Sedangkan cat-nya disiapkan oleh Bp. Misbah Rosyadi (Masjid Al-Muttaqin). Pembuatan garis-garis shaf akan dilaksanakan pada Sabtu malam Minggu, ba’da shalat Tarawih yang dimulai di daerah sekitar Gapura atau kios-kios  timur atau Mushola Baitul Jamaah dan berlanjut seterusnya di jalan utama hingga ke Posko RW.03. Teknis pelaksanaan: akan dicat sebagian-sebagian jalan agar tidak rusak terlindas kendaraan yang lalu lalang.

Adapun barang keperluan lain yang dipersiapkan secara komulatif adalah: tali rafia, kompas penunjuk arah kiblat,  kompresor (untuk cat semprot), dan triplek untuk pencetak garis cat semprot.

2.b. Divisi Persiapan Mimbar dan Panggung

Koordinator ditetapkan: Bp. Misbah Rosyadi (Masjid Al-Muttaqin)
Disepakati, mimbar khutbah dan panggungnya akan disewa dari pihak eksternal. Saat itu Bp. H. Syarnubi langsung menghubungi  pemilik sewaan dan diperoleh harga Rp. 500.000,- (lima-ratus-ribu rupiah). Karena pegawainya akan mudik, mereka akan memasang tenda dan panggung tersebut pada H-2 hingga H+2. Dekorasi panggung akan dilaksanakan oleh panitia, melibatkan pedangan tanaman, panitia, dan warga. Podium akan disediakan oleh DKM Masjid Al-Muttaqin dan cadangannya oleh DKM  Mushola Baitun Nur. Posisi panggung di dekat Gapura/ Mushola Baitul Jamaah, dan mengarah ke selatan.

2.c. Divisi Keamanan dan Parkir

Koordinator ditetapkan: Bp. Suryadi (Masjid Al-Amin)

Lokasi parkir utama untuk jamaah berada di sepanjang jalan mulai samping Posko RW.03 terus melingkar di wilayah sisi barat RT. 02/03. Sedangkan lokasi parkir untuk para tamu undangan di ruko sisi timur, luar gerbang Mutiara Depok . Koordinator ditugaskan untuk membuat tanda (kartu) parkir, dan rambu-rambunya.
Herman Basiman Sutan Mudo & H. Masduqi Ikhsan
Pada hari H Idul Fitri, pintu keluar-masuk perumahan di Gapura akan ditutup mulai Pk, 05.00 hingga selesai shalat Idul Fitri (sekitar Pk. 08.00). Karena dikhawatirkan akan terjadi kerawanan keamanan (karena seluruh kegiatan terpusat di sekitar Gapura), maka diminta satuan pengaman (Satpam) berpatroli. Satpam RW.02 di wilayah RW.02, dan Satpam RW.03 berpatroli di wilayah RW.03 + Perumahan Andhika Graha Citra (AGC).

2.d. Divisi Humas, Publikasi dan Dokumentasi

Koordinator ditetapkan: Bp. Dradjat (Mushola Baitul Jamaah)

Spanduk internal (untuk lingkungan dalam PSP sebanyak 3 buah) akan segera dicetak oleh Bp. Bambang Wahyudi (Mushola Nur-Rahman) setelah desain diterima dari Bp. M. Saptono (Mushola Baitun-Nur), sedangkan untuk eksternal (untuk lingkungan luar PSP sebanyak 5 buah + 1 baliho) akan dikerjakan oleh Bp. M. Saptono. Diusahakan seluruh spanduk sudah terpasang pada H-7.

Pencetakan brosur sudah dilakukan oleh Bp. Dradjat (Mushola Baitul Jamaah), dan sudah disebar ke seluruh rumah di wilayah PSP (RW.02, RW.03, dan Perumahan AGC). Pemberitahuan secara tertulis sudah dilakukan oleh Sekretaris melalui RT/ RW. Persiapan lain berupa video camera dan digital camera akan disiapkan oleh staf divisi yang bersangkutan (Bp. Muttaqien dan Bp. H. Heri Susilo).

2.e. Divisi Malam Takbir

Koordinator ditetapkan: Ust. Furqon (Masjid Al-Amin)

Kegiatan takbiran dilakukan di dua kegiatan, yaitu di mimbar/ panggung (statis), dan takbir keliling (dinamis). Keseluruhan kegiatan tersebut dilaksanakan setelah shalat Isya dan harus sudah berakhir pada Pk. 23.00 WIB. Pada kegiatan takbir keliling, utamanya dilakukan oleh para remaja masjid/ mushola yang akan dikomandoi olah Bp. Helmy (Mushola Baitun-Nur) dan Bp. H. Syarnubi (Mushola Nur-Rahman) dan berkoordinasi dengan DKM Masjid Al-Muttaqin yang juga akan melaksanakan takbir keliling di perumahan Pondok Sukmajaya Permai.

Perlengkapan takbir, seperti mobil bak terbuka, bedug, maupun sound system akan dikoordinasikan dengan divisi terkait.

2.f. Divisi Sound System (Penata Suara)

Koordinator ditetapkan: Bp. H. Heri Susilo (Mushola Nur-Rahman)

Terjadi penambahan susunan panitia di divisi ini yaitu dengan masuknya Bp. H. Heri Susilo dan Bp. Maulana (keduanya dari Mushola Nur-Rahman). Sound system akan disewa dari kalangan profesional dan akan dipersiapkan dengan kekuatan 6.000 hingga 10.000 watt dengan fasilitas 8 sampai 10
Sebagian panitia yang hadir
pengeras suara yang dipasang mulai dari mimbar/ panggung hingga Posko RW.03 serta beberapa  wireless microphone-nya. Harga sewa sebesar Rp. 2.500.000,- (dua-juta-lima-ratus-ribu rupiah). Down Payment (DP) akan diberikan pada Senin 22 Agustus 2011 sebesar sekitar Rp. 1 hingg 1,5 juta rupiah.

Divisi ini juga akan membantu sound system setting ke mobil pada kegiatan takbir keliling. Check sound untuk kinerja sound system akan dilaksanakan pada Senin, 29 Agustus 2011 setelah sholat Dzuhur, sehingga instalasi sound system harus sudah selesai dilakukan sebelum shalat Dzuhur.  Keamanan peralatan sound system hingga hari H Idul Fitri diserahkan ke Satpam, Panitia, dan warga pada umumnya.

2.g. Divisi Bilal:

Koordinator ditetapkan: Ust. Furqon

Pada hari H, mulai ba’da Subuh sudah mengumandangkan takbir, tasbih, tahmid hingga menjelang shalat Ied dilaksanakan.

2.h. Divisi Penerima Tamu

Koordinator Bersama ditetapkan: Bp. Siswanto Imam P. (Masjid Al-Amin) dan Bp. M. Saptono (Mushola Baitun-Nur).

Sebagian peserta pertemuan II
Seluruh Ketua DKM harus menjadi anggota Penerima Tamu plus Bp. Herman Basiman Sutan Mudo (Penasihat). Untuk tamu-tamu khusus, tempat shalatnya harus disiapkan.

3. Catatan-catatan Tambahan

3.a. Master of Ceremony (MC/ Pembawa Acara), ditetapkan Bp. Jujun S. dan diminta untuk segera menyusun acara, mulai dari menjelang shalat Ied hingga acara kunjungan ke Masjid  Al-Amin. Termasuk di dalamnya imbauan kepada para jamaah untuk menjaga kebersihan lingkungan;
3.b. Koordinator Kebersihan: DKM Mushola Baitul Jamaah;
3.c. DKM Mushola Baitul Jamaah juga menyiapkan 20 kantong untuk menampung infaq dari para jamaah dan akan diserahkan sebagai barang inventaris Masjid Al-Amin. Teknis pengumpulan infaq dari para jamaah oleh para remaja dipersilakan kepada Bp. Yahya.
3.d. Transit (ruang tunggu) bagi para tamu undangan dan Khotib di Mushola Baitul Jamaah;
3.e. Pembuatan Tanda Panitia dipersilakan dilakukan oleh Bp. Yahya, mulai dari yang sederhana (berupa pita merah-putih), hingga penggunaan (kalung) name pack. Hal ini bisa pula dikonsultasikan ke Bp. M. Saptono agar didesain dan dicetaknya;
3.f.  Sekretaris diminta menyiapkan surat-surat:
(1). Surat Pemberitahuan ke Kapolres;
(2). Surat Pemberitahuan ke Kapolsek;
(3). Surat Peminjaman mobile genset ke Alfamart dan Indomaret;
(4). Surat Pemberitahuan ke PT. PLN;
(5). Surat Pemberitahuan dan Maklumat ke ke warga non Muslim sekitar;
3.g. Untuk mengantisipasi pengeluaran biaya yang cukup besar, para DKM Mushola yang hadir (Baitul Jamaah, Nur-Rahman, dan Baitun-Nur) sepakat masing-masing memberi sumbangan dana sebesar Rp. 500.000,- (lima-ratus-ribu rupiah) kepada DKM Masjid Al-Amin, khusus dipergunakan untuk pelaksanaan kegiatan shalat Idul Fitri 1432 H. ini.
3.h. Untuk koordinasi seluruh kegiatan lapangan, dipersilakan menghubungi Bp. Anwar Yudiono (Ka. DKM Baitul Jamaah) di Mushola Baitul Jamaah, khususnya setelah shalat Tarawih.
3.i.  Pertemuan ini ditutup oleh Bp. H. Masduqi Ikhsan dengan ucapan terima kasih atas usaha keras dan partisipasi dari seluruh panitia, dengan harapan semoga kegiatan shalat Idul Fitri 1432 H. nanti dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.

Jumat, 19 Agustus 2011

Surat Pemberitahuan ke RT

Surat ini ditujukan ke semua RT di lingkungan perumahan Pondok Sukmajaya Permai (RW.02 dan RW.03). Para Pengurus RT diminta mengedarkan surat tersebut ke seluruh warganya agar setiap warga dapat menyesuaikan diri dengan rangkaian kegiatan menyambut Idul Fitri 1432 yang akan dilaksanakan oleh Panitia Bersama 6 DKM -PSP, Depok.


PANITIA BERSAMA SHOLAT IDUL FITRI 1432 H/ 2011 M
MASJID AL-MUTTAQIN, MASJID AL-AMIN, MUSHOLA BAITUL JAMAAH, MUSHOLA AL-FATAH, MUSHOLA NUR-RAHMAN, dan MUSHOLA BAITUN-NUR
KELURAHAN SUKMAJAYA, KECAMATAN SUKMAJAYA, KOTA DEPOK 16412
SEKRETARIAT:  PONDOK  SUKMAJAYA  PERMAI  BLOK  B2  NO.  8  RT. 04/03,  DEPOK,  TELP.  08161382870
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
No. Surat :  09/PB-SIF/VIII/2011                                                                                            Depok, 19 Agustus 2011
Hal.           :  -Pemberitahuan-
Lamp.       :   -Susunan Panitia
                      
Kepada:
Yth. Bapak/ Ibu Pengurus RT
Di Lingkungan Perumahan Pondok Sukmajaya Permai
Depok

Assalamu'alaikum Wr Wb.

Dengan hormat.

Kami, Panitia Bersama Sholat Idul Fitri 1432 H. dengan ini memberitahukan, sekaligus mengemukakan beberapa maklumat kepada Bapak/ Ibu Pengurus RT dan seluruh warga Pondok Sukmajaya Permai pada umumnya. Pemberitahuan dan maklumat tersebut berkaitan dengan akan kami lakukan beberapa kegiatan dalam rangka mempersiapkan dan melaksanakan sholat Idul Fitri 1432 H. yang dilakukan mulai dari dekat pintu gerbang (Gapura) hingga ke jalan-jalan di sekitarnya di dalam perumahan.

                Kegiatan-kegiatan itu adalah:

1. Persiapan, yang terdiri dari: pemasangan panggung, tenda, pembuatan garis shaf, pembatas sholat pria dan wanita, pemasangan dan pengetesan sound system, yang akan dimulai pada H-3 (pada sekitar 27 Agustus 2011 malam). Hari H Idul Fitri itu sendiri, kami sepakat untuk mengikuti ketetapan Pemerintah RI.;
2. Pelaksanaan kegiatan takbir pada malam menjelang Idul Fitri (malam H-1). Kami akan melakukan takbir menggunakan sound system, baik yang tetap maupun keliling perumahan antara jam 20.00 hingga 23.00 WIB.;
3. Pelaksanaan sholat Idul Fitri pada 1 Syawal 1432 H. dengan khotib: Prof. Dr. Achmad Mubarok, MA. yang akan dimulai Pk. 06.00 WIB. – selesai (sekitar Pk. 08.00 WIB).

Oleh karena itu, mohon kepada Ketua/ Pengurus  RT untuk membuat edaran (bisa dengan mengcopy saja dari Surat ini, hingga informasi ini sampai ke setiap warganya). Hal ini perlu dilakukan agar setiap warga dapat menyesuaikan diri dengan kegiatan massal yang akan dilaksanakan di perumahan ini sehubungan dengan perayaan Idul Fitri 1432 H.

Adapun beberapa maklumat yang perlu disampaikan adalah:

1. Mulai H-3 hingga  H-1 malam, akan dilakukan pengecatan jalan guna pembuatan garis shaf, karenanya mohon kepada warga untuk menghindari penggunaan kendaraan mulai Pk. 00.00 sampai Pk. 03.00 untukmenghindari terlindasnya cat yang masih basah.
2.  Pada malam hari H, kegiatan takbir akan menggunakan pengeras suara, baik yang diam (berpusat di dekat Gapura dengan 4 titik speaker hingga Posko RW.03) maupun yang berkeliling perumahan PSP;
2. Pada hari H, pintu gerbang akan ditutup mulai Pk. 05.00 hingga Pk. 08.00 WIB untuk persiapan dan pelaksanaan sholat Idul Fitri. Oleh karena itu, bila ada warga yang ingin ke luar dari perumahan, diharap melalui jalur lain. Portal jalan menuju Yayasan Pendidikan Rachmaniyah, Lapangan Member, dan akhirnya ke BBM dibuka, atau melalui jalan menuju Situ Studio Alam TVRI dan keluar melalui Jl. Raden Saleh. Siapkan kendaraan parkir di sekitar kantor Kelurahan.
3. Karena jamaah akan penuh sesak, dimohon tidak memarkir mobil di sepanjang jalan utama, mulai dari Gapura hingga jalan utama RT.04/03 mulai Pk. 05.30 – Pk.08.00. Informasikan kepada keluarga atau handai taulan yang akan berkunjung ke rumah, diminta datang setelah Pk. 08.00 WIB.

Hal-hal lain yang perlu kami sampaikan, khususnya kepada jamaah sholat Idul Fitri:

1.  Datang tepat waktu dan sudah siap segalanya (sudah wudhu dan sudah buang hajat);
2. Tempati tempat yang mendekati mimbar (Gapura) terlebih dulu;
3.  Jika menggunakan Koran sebagai alas sajadah, harap ketika meninggalkan tempat sholat Koran tersebut dilipat dan dibawa pulang kembali atau diletakkan di pinggir jalan. Jaga kebersihan;
4.  Jangan meninggalkan tempat sholat sebelum Khotib selesai member khutbah;
5.  Membawa uang untuk infaq untuk penyelesaian pembangunan masjid Al-Amin;
6.  Karena diperkirakan jamaah penuh sesak, bila memungkinkan tidak usah membawa ken-daraan;
7. Bila terpaksa membawa kendaraan, maka perhatikan arahan petugas Satpam atau Keamanan di mana posisi parkir kendaraan dapat dilakukan.

Demikianlah pemberitahuan dan maklumat yang perlu kami sampaikan sehubungan dengan pelaksanaan sholat Idul Fitri 1432 H. Hal-hal lain yang belum disampaikan dapat dikomunikasikan dengan Panitia. Dengan ini pula kami memohon maaf kepada seluruh warga bila ada ketidaknyamanan akibat kegiatan ini. Semoga kita sekalian selalu dalam lindungan Allah. Aamiin.

وَبَرَكَاتُهُ اللهِ وَرَحْمَةُ السَّلاَمُ وَعَلَيْكُمْ

Mengetahui                                                                                           Hormat kami





                        H. Masduqi Ikhsan                                                                              Dr. Bambang Wahyudi
                      Koordinator Umum                                                                              Sekretaris Pelaksana